Rabu, 28 Juli 2010

KAI [KERETA API INDONESIA]

Membicarakan perihal KAI tidak akan terlepas dari perkembangan budaya bangsa yang semakin menurun, kenapa demikian ? karena merosotnya kualitas pelayanan KAI tidak terlepas adanya menurunnya sikap Disiplin Masyarakat dan Budaya Korup baik aparat maupun masyarakat sendiri.
Secara historis kita beri gambaran perkembangan perkereta apian sbb:
Pada era tahun 50 an semasa masih ada kereta api berbahan bakar kayu ataupun batu bara [ orang sering nyebut areng steinkol] ketepatan waktu dapat diuji, dan ini berjalan sampai dengan era tahun 60 an selagi masa perpindahan pemerintahan Soekarno ke pemerintahan Soeharto.
Semenjak pemerintahan Soeharto mulailah gaya Cowboy aparat waktu itu, dimana yang disebut ABRI kalau naik Kereta Api gratis karena ga mau bayar, yah kondektur takut narik. Selanjutnya untuk ngatasi tersebut dilibatkanlah Polisi Militer ngawal kondektur, apa yang terjadi ? anggota ABRI diberi toleransi sebuah keistimewaan hanya bayar tetapi 50 % tetapi ada juga yang bayar diatas secara ga resmi alias nyogok kondektur, dan ini diikuti masyarakat biasa yang mulai bayar diatas.
Dulu waktu tahun era 60 an jalannya kereta api dapat dijadikan patokan para petani di desa yang lokasinya dekat jalan kereta api, dulu ada kereta api Bumel/kereta diesel dapat dipastikan kalau lewat adalah jam 11 pagi, waktu ini dijadikan patokan kalau kereta ini lewat petani mulai pulang, tetapi kalau sekarang itu jelas ga mungkin karena waktu pemberangkatan kereta api yang jelas-jelas sudah ada kereta apinya lengkap masih tertunda dengan berbagai alasan yang ga masuk akal.
Dari hal yang sepele saja saat ini aparat kereta api mulai dari petugas stasiun, kondektur, satpam, bahkan polisinya ga mampu mengatasi pedagang asongan, gimana bisa karena pedagang asongan setor uang agar bisa jualan diatas kereta api. Pernah suatu malam naik kereta api jurusan Solo-Jakarta, begitu stasiun Purwokerto kira-kira jam 24.00 malam selagi enak-enaknya tidur para pedagang masuk kereta api menjajakan dagangan sambil berteriak-teriak logat Banyumasan, yang ga terpikirkan adalah apakah petugas kereta api ngerti artinya servis ga ? karena semestinya pada jam-jam tersebutpenumpang sedang istirahat tidur dijaga jangan terganggu.! pada kesempatan tersebut dibangku depan saya ada anak kecil selagi tidur kaget dan bangun terus menangis meraung-raung.....yah tentu semua penumpang ikut bangun.
Kondisi tersebut menunjukkan kalau KAI sama sekali tidak ada perbaikan performance dari aparatnya, walaupun modernisasi dilakukan kalau SDM nya jongkok apa yang terjadi.
Tentu diantara kebobrokan masih ada kebaikan, contoh kereta pramex[prambanan exspres] penanganannya lebih bagus dari yang ditunjukkan diatas, apa karena masih baru ? waktulah yang membuktikannya. Kenapa diberikan contoh kereta pramex bukan kereta executive, karena kereta executive hanya kenewahan yang ada, tetapi untuk waktu perjalanannya sulit dipercaya, dan bahkan bayar diatas secara ilegal masih ada, dan bahkan kadang pedagang asongan masih bisa naik, sedang di pramex tidak ada pedagang asongan apalagi orang minta-minta.
Kereta api berjubel , kenapa ? karena penjualan tiket melebihi tempat duduk yang ada, bahkan bukan hanya melebihi tempat duduk yang ada , tetapi melebihi kapasitas ruangan yang ada, sehingga untuk bernafaspun sulit, masa sih hal sepele ini ga bisa diatasi tanpa harus menambah biaya, karena kalau sudah demikian yang bayar diataspun banyak, yah tentu menguntungkan aparat/crew nya.
Kereta api sering terlambat berangkat, mungkin masalah fasilitas bisa dijadikan alasan, akan tetapi alasan tersebut tidak tepat, kalau masih ada masinis yang mau menerima bayaran untuk turun distasiun atau tempat tertentu dari oknum penumpang, bahkan kadang ada unsur kedisiplinan yang menyebabkan kereta terlambat dll.
Kapan ada kereta api yang nyaman dan terjangkai rakyat, dengan tanpa ada kerugian dari pihak perusahaan kereta api ? tentu diperlukan keriusan bangsa ini untuk disiplin dan berbudaya, serta management yang lebih baik dari KAI.

Rabu, 21 Oktober 2009

PELANTIKAN SBY&BOEDIYONO

Tanggal 20 Oktober 2009 sebagai tanggal pelantikan yang terbaik, karena menurut perhitungan Jawa pada tanggal tersebut jatuh hari Selasa Manis , akan memberikan ketentraman bagi semua nya baik dari yang memimpin maupun yang dipimpin, kalau orang mempercayai hitungan demikian dikatakan musrik karena mendahului kehendak Allah, namun orang jawa dulu menggunakan hari tersebut untuk acara pernikahan, pindah rumah dll yang dimaksudkan sebagai upaya mencari kebagusan.
Kalau dari pandangan politis dimana seteru utama PD pada masa pemerintahan SBY sebelumnya adalah dari PDIP, sedang yang lain ga jelas/ ga berani takut kehilangan tempat duduk empuk, sedang PDIP berani untuk beroposisi, dasarnya bukan untuk CHECK BALANCE tetapi lebih bersifat emosional pribadi Megawati yang sakit hati karena kalah dalam pemilihan.Tetapi kalau sekarang Megawati sudah capek karena perlawanannya makin ga berarti, jadi lemes, dan yakin sudah loyo.Apalagi ada hadiah buat Taufik Kemas menjadi Ketua MPR, yah terima kasih , terbukti SBY adalah orang yang bukan hanya santun, beretika tinggi, tetapi juga berbudi luhur.Dan yakin pemberantasan korupsi dipergencar dan Yakin punglipun akan dibinasakan, jadi jangan main-main nantinya diharapkan masyarakat dibenarkan menangkap pungli seperti masyarakat nangkap copet dan maling, asal ada barang bukti.
Dari kaca mata perpolitikan menunjukkan bahwa pada pemerintahan SBY kedepan Yakin Indonesia mampu membangun Bangsanya, menjadi Bangsa yang lebih bermartabat, TOTO TITI TENTREM KERTO RAHARJO Amin.

Minggu, 20 September 2009

KEMENANGAN SBY BOEDIYONO SEBAGAI KEMENANGAN BUDAYA RAKYAT INDONESIA

Kenapa dikatakan demikian karena Rakyat Indonesia Benci arogansi dan simpati terhadap kesantunan, ini adalah Budaya Asli Indonesia.
Sikap arogansi Mega membuat dirinya cemar dimata Rakyat, mestinya kalau Mega mengerti Budaya Bangsa Indonesia perilaku beliau yang ga manusiawi terhadap SBY ga terjadi.
Kiranya contoh ini merupakan pembelajaran untuk setiap tokoh, agar menjadi tokoh yang dapat dipanut masyarakat.

Senin, 22 Juni 2009

BINTANG TERANG PRABOWO SUBIYANTO MENERANGI MEGAWATI

Dengan bergabungnya Prabowo cukup menerangi Megawati, kenapa sinar gelap Megawati yang mengikutinya karena sikap-sikapnya dimasa lalu, mulai mendapat penerangan dari terangnya sinar Prabowo Subiyanto, yaitu cara dan strategi Prabowo yang cerdas d, tegas dan Intelek memiliki sinar terang yang mampu menaikkan empati rakyat. Megawati yang lebih banyak kata Merdeka dari pada memerdekakan orang, semenjak masuknya Prabowo Subiyanto kelihatan lebih PD dan lebih cair dalam bertemu dengan SBY,sikap inilah yang ditunggu Rakyat dan disukai pendukungnya, karena begitu Mega makin membenci SBY maka makin merosot pamornya.Teruslah Mega bersikap cair dengan SBY dan tidak suka ngejek, karena menurut penilaian rakyat sikap Mega yang memusuhi SBY menunjukkan Mega tidak berbudaya ala Jawa dan mulai ditinggalkan rakyat.Megawati jangan ikut-ikutan Taufik Keemas yang bukan jawa.Kalau Mega bersikap jawani maka yg meninggalkan nantinya akan bergabung lagi, disini Mega mesti tahu mayoritas orang Indonesia adalah Jawa dan orang diluar jawa tetapi berbudaya jawa.Makin baik sikap Mega kepada SBY makin akan menambah suara dalam PilPres, dan mungkin bisa kepilih lagi.Kenapa ? karena keinginan PKS yang mau dominan di pencalonan SBY kemungkinan akan menjadikan para pendukung lainnya mundur dan menurut prediksi akan menurunkan jumlah pemilih SBY. Sepekulasi ini kemungkinan akan terjadi, dan kemungkinan Mega atau JK unggul bisa saja terjadi, tetapi mesti dalam pilpres yang kedua.Spekulasi lain mengatakan kalau pada pilpres pertama SBY tidak dapat memenangkan pilpres kemungkinan pada pilpres kedua sulit menang karena masa JK wiranto atau masa mega akan bersatu.Beberapa kemungkinan dapat saja terjadi, tetapi keunggulan dalam pilpres akan ditentukan sikap Mega.Kalau Mega makin gencar SBY Mega akan lemah dan jatuh, demikian juga JK. Oleh karenanya kalau Mega cerdas harus tahu permainan empati rakyat.Tetapi tanpa bintang terang Prabowo Mega sulit bangkit, tetapi dengan adanya Prabowo Mega mampu merebut empati rakyat.

Selasa, 12 Mei 2009

PENETAPAN BUDIONO SEBAGAI CAWAPRES SEBAGAI KEPUTUSAN BIJAK SBY

Makin tingginya suhu politik di arena pemilihan presiden dan wakil presiden, banyak partai mendekati yang dianggapnya akan memberikan harapan bagi partainya maupun pribadinya sampai-sampai yang tadinya ga kenal dan saling berseberangan sekarang saling rangkul.Ga heran para pendekat selalu ingin menjadi yang pertama dan yang paling dipakai.Demikian yang terjadi pada SBY yang didekati beberapa Partai yang menginginkan dipersunting jadi cawapres mendekat,ibarat seorang lelaki yang didekati beberapa wanita sekaligus dan semua mecalonkan anaknya menjadi putra mahkota, dan demikian juga partai-partai masing-masing mencalonkan jagonya menjadi wakil presiden.
Dengan kondisi tersebut SBY tentu bingung mana yang harus dipilih, oleh karenanya dari pada menimbulkan iri diantara partai-partai tersebut dipilihlah seorang profesional saja.Kebijaksanaan ini sebetulnya terbaik namun bisa saja dapat menimbulkan mereka ga suka dan mundur dari koalisi, namun hal ini tentu sebagai alat menguji kesetiaan partai-partai terhadap SBY, yang ga loyal biasanya yang ingin selalu dipakai apa yang dimau, dan akan mundur dari koalisi.Namun bagi yang loyal akan menyetujui apa yang diputuskan SBY walaupun ada yang ga berkenan karena sesuatu kebijakan masa lalunya, namun sebenarnya masalah kebijakan dapat dibicarakan kemudian dalam suatu kesepakatan.Mudah-mudahan apa yang diputuskan SBY adalah terbaik bagi bangsa Indonesia. Amin.

Selasa, 21 April 2009

GAGALNYA INTROSPEKSI MEGA AKAN MENGHANCURKAN PDIP

Ibarat Nasi telah menjadi Bubur, apa mau dikata!masih bisa dimakan! bisa sih bisa tetapi sudah tidak sesuai harapan.
Penurunan perolehan PDIP yang terus berlanjut tidak menjadikan Megawati untuk menelaah kekalahan yang dikarenakan ulahnya, Mega keturunan orang Jawa tetapi tidak mengerti falsafah Jawa " Nglurug tanpo Bolo Menang tanpo ngasorake ", ternyata falsafah ini dipahami dan diyakini oleh SBY sehingga membawa sikapnya yang luhur budi, dan tidak ambeg angkoro murko.
Dalam dunia perwayangan SBY ibarat anggota Pendawa yang pertama yaitu Puntodewo yang wani kalah luhur wekasane, sampai detik sekarang belum pernah terbetik ada ucapan SBY yang menjelek-jelekan lawan politik karena apa? SBY memakai falsafah "Tresnanono musuhiro" artinya cintailah musuhmu.
Apa yang terjadi pada SBY menjadikan goro-goro dimana para dewa di kahyangan terpaksa turun di dunia untuk melihat apa yang terjadi, setelah melihat mereka mengetahui seorang kesatria sedang dizolimi oleh groupnya Betoro Durgo, lalu apa yang terjadi Semar dan punokawan yang lain yang menggambarkan masyarakat yang peduli pada kebenaran digerakkan hatinya oleh Sang Maha Kuasa untuk bersimpati pada sang kesatria, sehingga pada Pemilu Legislatif menjadikan Demokrat menjadi Partai Besar yang ga tanggung-tanggung.
Dari kejadian diatas seyogyanya Megawati sebagai putri Sang Proklamator lebih mengedepankan kepentingan Bangsa dari pada kepentingan Nafsunya yang angkara murka penuh kebencian.
Walaupun Megawati membaca blogg ini yakin ga berubah dan tidak mau instropeksi diri dan bahkan mungkin akan membenci.
Menurut saya belum terlambat untuk berubah, mudah-mudahan bisa, tetapi kalau ga bisa sangat disayangkan keberadaannya sebagai putri Sang Proklamator.
Apabila kondisi ini tidak berubah ramalan PDIP akan makin kecil bukan tidak mungkin.
Dalam pencalonan Presiden Megawati harus bisa menjual performance di mata masyarakat, yaitu dengan mengubah dirinya menjadi sesuai dengan apa yang diharap oleh Masyarakat.
Demikian renungan ini semoga dibaca oleh yang berkaitan sehingga mampu meningkatkan nilai luhur bangsa.

Jumat, 20 Maret 2009

SBY,PARTAI DEMOKRAT,DAN CALON LEGISLATIF

Dalam pemilihan Umum legislatif, saya merenungkan apa yang mesti saya lakukan. Sebagai kader Partai Demokrat dalam pemilihan umum legislatif mengalami kegamangan dalam memilih, kenapa?pertanyaan timbul karena dari hati nurani keinginan memilih partai Demokrat sangat tinggi, namun pertanyaan timbul akankah saya mencontreng yang tidak saya kenal? tentu sulit jawabannya.Memang ada beberapa baliho partai demokrat dijalan, tetapi rasanya kurang sreg dengan calon yang ada, kenapa? karena selain ga kenal juga karena selama ini caleg yang dicalonkan kurang mengadakan pendekatan kebawah, dan hanya mengandalkan iklan/baliho saja.
Mungkin orang tersebut di pengurusan kepartaiannya dapat dikatakan aktif, tetapi kalau kurang mengakar kemasyarakat.Saya sebagai kader Partai Demokrat merasa lebih kenal dengan caleg dari Partai lain misal dari PKS, maupun dari Golkar, karena partai tersebut calegnya cukup dikenal karena mau turun kemasyarakat, mungkinkah saya memilih Caleg dari partai lain? sulit jawabannya.
Saya kurang tahu caleg demokrat itu sebetulnya pengin barhasil atau tidak, kenapa daya juangnya rendah, mungkin kalau caleg demokrat mau belajar dari PKS, dimana di PKS ada gerakan sejuta pintu dimana PKS memperkenalkan diri kemasyarakat dengan segala kerendahan dan kejujurannya, dan melakukan bakti sosial dll, kenapa partai demokrat tidak demikian. Beberapa Caleg Demokrat memasang baliho dengan menyebutkan status sosialnya misal menyebutkan May.Jendral TNI Purnawirawan, apakah ada relevansinya dengan keberhasilan dalam pemilu, kayanya tidak atau bahkan mungkin dapat menimbulkan kontra produktif.
Kiranya kampanye yang dilakukan kurang cerdas, dan perlu pengkajian lebih mendalam oleh Bidang Lit.Bang Kepartaian.
Saya yakin banyak masyaralkat yang mendukung SBY bahkan meningkat dibandingkan Pemilu 2004, namun kalau seandainya para caleg hanya mengandalkan popularitas SBY dan Partai Demokrat, dan kurang kerja keras dalam merebut suara masyarakat tentu suatu tindakan yang kurang produktif.Karena sistem pemilu 2009 didasarkan pada pemilih terbanyak bukan nomer urut, dimana masyarakat hanya memilih partai, sedang sekarang memilih langsung caleg,
maka seandainya caleg demokrat tidak kerja keras akan menurunkan suara partai dan akhirnya dapat menyebabkan penurunan suara partai Demokrat, yang akhirnya dalam mengusung SBY menjadi Capres juga mengalami kendalaa yaitu jumlah suara yang diperoleh. Alangkah sayangnya Popularitas SBY, dan Partai Demokrat tidak mendapat dukungan dari orang yang ada partainya.Semoga kritik ini mampu meningkatkan kesadaran para caleg untuk segera bekerja keras, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama ini dapat dimanfaatkan untuk mencapai suara terbanyak. Saya pribadi kalau ga ada yang dikenal saya menetapkan pilihan perempuan saja