Minggu, 08 Maret 2009

HINDARI GOLPUT KARENA BINGUNG PADA SAAT MENCONTRENG

Kebingungan dalam mencontreng dalam Pemilu yang akan datang sebagai mana dilansir dalam berita TV terjadi, anggota KPPS dan bahkan anggota KPUD pun masih belum jelas bagaimana pelaksanaan Pemilu nanti. Terus bagaimana dengan anggota masyarakat? tentu akan lebih bingung lagi,bukan hanya bingung mencontrengnya saja tetapi bingung siapa yang akan dipilih untuk dicontreng.
Untuk mengurangi kebingungan tersebut, beberapa saran yang dapat dilakukan tentu tidak boleh Golput tetapi pilihlah terbaik dan lebih aman.
Sebelum mencontreng baca Bismillahir Rachmanir Rochim/atau sesuai keyakinan masing-masing.
Contrengan pertama pilihlah partai yang terbaik menurut penilaian obyektif saat ini yaitu partai yang :
1. Religius, bersih dari korupsi dan anti korupsi.
2.Telah menunjukkan prestasinya dimasyarakat.
3.Pimpinannya amanah.
4.Barazaskan Pancasila dan UUD 45.
5.Visi,misi nya jelas, terukur dan dapat dilaksanakan.[ga muluk-muluk]

Contrengan kedua, pilihlah caleg yang benar-benar sudah dikenal dan baik menurut anda, atau kalau ga ada pilihan , tentukan caleg wanita/perempuan saja, karena dari beberapa kasus korupsi yang terbanyak adalah pria, jadi hindarilah dengan cara menghindari caleg pria dan memilih caleg wanita, tentu pilih yang terbaik,yaitu religius,dan santun.Mudahkan! daripada bingung, kenapa kita pilih wanita karena untuk menghasilkan wakil rakyat yang lebih amanah dan bertanggung jawab pada Bangsa, dan Negara serta untuk menekan tingkat korupsi.Wanita selalu memikirkan masa depen anaknya dan keluarga, dan tentu berdampak pada masa depan generasi bangsa Indonesia.
Pada kesempatan ini seolah mendahulukan wanita kenapa? karena dari beberapa wakil rakyat pria terlalu banyak kasus yang memalukan dari sering bolos,tidur,pelecehan sexual, korupsi, poligami dll, semuanya ujung-ujungnya ga mikirin rakyat tetapi mikirin diri sendiri.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi masyarakat agar tidak golput.

1 komentar:

  1. Goput bukan hanya masalah teknis administratif, tapi juga masalah agamis ideologis. Kalo pilihan kita justru menjerumuskan negeri tercinta dalam lima tahun ke depan, bukankah sebaiknya malah tidak memilih? :)

    Lihat juga di sini:
    http://sinauislam.wordpress.com/2009/03/08/women-of-the-year-versi-psq/

    BalasHapus