Jumat, 20 Maret 2009

SBY,PARTAI DEMOKRAT,DAN CALON LEGISLATIF

Dalam pemilihan Umum legislatif, saya merenungkan apa yang mesti saya lakukan. Sebagai kader Partai Demokrat dalam pemilihan umum legislatif mengalami kegamangan dalam memilih, kenapa?pertanyaan timbul karena dari hati nurani keinginan memilih partai Demokrat sangat tinggi, namun pertanyaan timbul akankah saya mencontreng yang tidak saya kenal? tentu sulit jawabannya.Memang ada beberapa baliho partai demokrat dijalan, tetapi rasanya kurang sreg dengan calon yang ada, kenapa? karena selain ga kenal juga karena selama ini caleg yang dicalonkan kurang mengadakan pendekatan kebawah, dan hanya mengandalkan iklan/baliho saja.
Mungkin orang tersebut di pengurusan kepartaiannya dapat dikatakan aktif, tetapi kalau kurang mengakar kemasyarakat.Saya sebagai kader Partai Demokrat merasa lebih kenal dengan caleg dari Partai lain misal dari PKS, maupun dari Golkar, karena partai tersebut calegnya cukup dikenal karena mau turun kemasyarakat, mungkinkah saya memilih Caleg dari partai lain? sulit jawabannya.
Saya kurang tahu caleg demokrat itu sebetulnya pengin barhasil atau tidak, kenapa daya juangnya rendah, mungkin kalau caleg demokrat mau belajar dari PKS, dimana di PKS ada gerakan sejuta pintu dimana PKS memperkenalkan diri kemasyarakat dengan segala kerendahan dan kejujurannya, dan melakukan bakti sosial dll, kenapa partai demokrat tidak demikian. Beberapa Caleg Demokrat memasang baliho dengan menyebutkan status sosialnya misal menyebutkan May.Jendral TNI Purnawirawan, apakah ada relevansinya dengan keberhasilan dalam pemilu, kayanya tidak atau bahkan mungkin dapat menimbulkan kontra produktif.
Kiranya kampanye yang dilakukan kurang cerdas, dan perlu pengkajian lebih mendalam oleh Bidang Lit.Bang Kepartaian.
Saya yakin banyak masyaralkat yang mendukung SBY bahkan meningkat dibandingkan Pemilu 2004, namun kalau seandainya para caleg hanya mengandalkan popularitas SBY dan Partai Demokrat, dan kurang kerja keras dalam merebut suara masyarakat tentu suatu tindakan yang kurang produktif.Karena sistem pemilu 2009 didasarkan pada pemilih terbanyak bukan nomer urut, dimana masyarakat hanya memilih partai, sedang sekarang memilih langsung caleg,
maka seandainya caleg demokrat tidak kerja keras akan menurunkan suara partai dan akhirnya dapat menyebabkan penurunan suara partai Demokrat, yang akhirnya dalam mengusung SBY menjadi Capres juga mengalami kendalaa yaitu jumlah suara yang diperoleh. Alangkah sayangnya Popularitas SBY, dan Partai Demokrat tidak mendapat dukungan dari orang yang ada partainya.Semoga kritik ini mampu meningkatkan kesadaran para caleg untuk segera bekerja keras, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama ini dapat dimanfaatkan untuk mencapai suara terbanyak. Saya pribadi kalau ga ada yang dikenal saya menetapkan pilihan perempuan saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar